Portalkripto- Investor modal ventura asal Amerika Serikat Tim Draper mempunyai prediksi terkait peningkatan harga Bitcoin di akhir tahun ini. Ia menyebutkan, bahwa BTC bisa saja menginjak harga $ 250 ribu atau setara dengan Rp 3,6 milyar (kurs Rp 14,433).
Hal itu ia katakan dalam sebuah wawancara di channel Youtube milik Scott Melker, alias Wolf of All Streets, 25 Mei 2022. Draper mengatakan, bahwa BTC bisa terbang ke harga tersebut diperkirakan akan terjadi akhir tahun ini atau awal tahun depan.
“Ya, akhir tahun ini atau awal tahun depan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan alasan mengapa dia yakin dengan prediksi tersebut. Salah satunya adalah massifnya penggunaan Bitcoin di tahun ini oleh kalangan perempuan. “Satu hal yang mungkin akan terjadi – dan saya tidak tahu persis kapan – adalah bahwa para wanita akan mulai menggunakan bitcoin,” katanya.
Menurutnya, sebelumnya hanya satu dari 14 pemegang BTC dari kalangan perempuan. Namun, saat ini angkanya terus melonjak. Kini, jumlah pemegang BTC dari sisi gender hampir setara. “Sekarang, itu seperti satu dari enam dan saya pikir pada akhirnya akan seimbang,” katanya.
Sementara itu, sebuah survei yang rilis oleh perusahaan jasa keuangan crypto Blockfi di bulan Maret menemukan bahwa hampir satu dari tiga wanita Amerika mengatakan berencana untuk membeli cryptocurrency di tahun 2022. Selain itu, 60% dari sepertiganya mengindikasikan bahwa mereka berniat untuk melakukannya dalam tiga bulan ke depan.
Alasan mengapa bertambahnya perempuan yang memegang BTC bakal berpengaruh besar pada pasar, Draper mengatakan, bahwa perempuan saat ini menjadi entitas yang mendominasi pengeluaran ritel.
Jelajahi Artikel Lain:
Sah, Jepang Negara Besar Pertama yang Punya Aturan Penggunaan Stablecoin
Tes Ombak Pasar Kripto, Singapura Luncurkan Project Guardian
Pembentukan Mata Uang Digital (CBDC) Terus Menggeliat, Apa Dampak ke Kripto?
“Perempuan mengendalikan sekitar 80% dari pengeluaran ritel, dan pengecer belum menyadari bahwa mereka dapat menghemat 2%. Mereka dapat menghemat 2% hanya dengan menerima bitcoin daripada mengambil kartu kredit yang dikeluarkan bank. Dan itu bisa mengubah segalanya,” ujarnya.
Lebih dari itu, ia masih optimis dengan masa depan Bitcoin. Terlepas dari goncangan ekonomi yang baru dirasakan paska-pandemi Covid, dan melonjaknya inflasi di sejumlah negara, ia masih percaya BTC masih menjadi lindung nilai yang baik.
“Saya masih optimis dengan bitcoin karena ini merupakan lindung nilai yang bagus terhadap inflasi.Ketika spekulan pergi, pada akhirnya akan menyimpang dari saham teknologi,” ujarnya.
Dominasi BTC Meningkat
Sejak awal Mei 2022, terdapat peningkatan dominasi Bitcoin. Meningkatnya dominasi ini tercatat setelah terjadi guncangan di pasar crypto setelah jaringan Terra hancur.
Sejak 8 Mei 2022, BTC dominance naik hampir 7 poin. Saat ini dominasi Bitcoin terhadap altscoin berada di level 46-47%.
Meningkatnya dominasi BTC memberi sinyal bahwa investor saat ini lebih tertarik dan merasa aman untuk menyimpan asetnya di Bitcoin dibanding altscoin. Ini menjadi pertanda juga bahwa pelemahan akan terjadi di sejumlah altcoin.
Sementara itu, pergerakan harga Bitcoin saat ini masih melanjutkan tren bearish. Selama 9 pekan berturut-turut BTC ditutup dengan chart merah. Pergerakan ini merupakan salah satu yang terburuk sepanjang BTC ada.
Saat laporan ini ditulis, Ahad, 5 Juni 2022 (16.00 WIB), BTC diperdagangkan di level $ 29,667. Aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar ini pada pekan lalu sempat menyentuh harga di atas $ 32 ribu. Namun, pertahanan di level tersebut tak berlangsung lama, dan pada akhirnya mengantarkan kembali BTC ke harga di bawah $ 30 ribu.
DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.