Portalkripto.com — Pemasangan ATM Bitcoin ( BTC ) di seluruh dunia telah mengalami penurunan tajam sepanjang tahun 2022. Tercatat pada Mei 2022 hanya terpasang 202 ATM BTC baru.
Dalam lima bulan terakhir sejak Januari, pemasangan ATM Bitcoin mengalami perlambatan bertahap. Menurut data Coin ATM Radar, sejak Desember 2021 hingga Mei 2022 terjadi penurunan sebesar 89,75%.
Sejumlah faktor utama yang berkontribusi terhadap perlambatan instalasi ATM kripto antara lain ketegangan geopolitik di seluruh dunia, kebijakan kripto yang tidak jelas atau anti-kripto, kejenuhan pasar, dan dampak bisnis karena pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
Data Coin ATM Radar mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak memiliki ATM Bitcoin dengan jumlah persentase 87,9% dari total 37.826 ATM kripto di seluruh dunia. Eropa, sebagai sebuah benua, memiliki jaringan 1.419 ATM — mewakili 3,8% dari instalasi ATM global.
Pabrikan ATM Crypto Genesis Coin mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam hal pangsa pasar, mewakili 41% dari total operasional ATM kripto di seluruh dunia. Produsen lain dengan pangsa pasar yang menonjol termasuk General Bytes (21,6%), BitAccess (16%), Coinsource (5,4%) dan Bitstop (4,7%).
Menurut Cointelegraph berdasarkan data dari Bitcoin Visuals, kapasitas Bitcoin Lightning Network (LN) mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar 3915.776 BTC — semakin meningkatkan kecepatan transaksi BTC dan mengurangi biaya melalui protokol layer-2. Bitcoin LN pertama kali diimplementasikan ke dalam jaringan utama Bitcoin pada tahun 2018 untuk mengatasi masalah skalabilitas Bitcoin.
Jelajahi Artikel Lain:
Investor Kakap ini Prediksi Bitcoin akan Injak Harga $ 250 Ribu, Apa Alasannya?
Tes Ombak Pasar Kripto, Singapura Luncurkan Project Guardian
Pembentukan Mata Uang Digital (CBDC) Terus Menggeliat, Apa Dampak ke Kripto?
Penggunaan ATM Bitcoin ini sebetulnya sudah lazim di AS. Pengguna bisa menggunakan ATM ini dengan cara memasukan uang kertas untuk mendapatkan voucher penukaran. Untuk menukarkan voucher tersebut, pengguna harus memilki akun Coinme.
Meski demikian, penggunaan ATM Bitcoin ini memakan biaya layanan yang tinggi. Terdapat biaya tambahan yang harus dikeluarkan pengguna saat menggunakan fasilitas ATM tersebut, yakni berupa biaya administrasi sebesar 11%. Biaya tersebut mencakup 4% untuk opsi Bitcoin, ditambah biaya pertukaran tunai 7% tambahan.
Sebagai perbandingan, platform perdagangan kripto populer Binance dan Coinbase membebankan biaya masing-masing 3% hingga 4,5%, dan 3,99% untuk pembelian kartu debit dan kredit. Bebas melakukan deposit langsung dari rekening bank ke dompet Binance atau Coinbase.