Portalkripto.com– Penurunan harga Bitcoin dan sejumlah cryptocurrency bervolume besar hari ini, Jumat, 23 April 2021, membuat sejumlah trader panik. Berdasarkan data Coinmarketcap, harga Bitcoin memang terkoreksi cukup dalam selama 7 hari kebelakang. Penurunannya hampir 20%.
Salah satu penyebab harga Bitcoin dan kawan-kawan ini anjlok pada hari ini, disebabkan oleh kebijakan Presiden AS Joe Biden yang mengusulkan kenaikan capital gain atau pajak pendapatan bagi orang-orang kaya di negara tersebut.
Kebijakan tersebut nyatanya tidak hanya berdampak pada pasar cryptocurrency. Namun, bursa saham AS pun anjlok setelah kabar kebijakan tersebut diumumkan.
Nah, lantas bagaimana tren pasar cryptocurrency ke depan setelah mengalami “kebakaran” hari ini?
Beberapa analis menilai, guncangan pasar hari ini sebetulnya masih terbilang normal. Bahkan, seorang analis kuantitatif cryptocurrency PlanB dalam cuitannya mengatakan, penurunan harga BTC saat ini membuatnya lega.
LIHAT JUGA: Penurunan Bitcoin 20% Dinilai Jadi Sinyal yang Baik
Karena kondisi pasar akan berjalan lebih sehat dan kembali menstabilkan tren menjadi normal kembali.
“Btw saya lega harga BTC sekarang di bawah nilai model s2f (stock-to-flow) lagi. Untuk sesaat saya berpikir bahwa orang-orang di depan menjalankan model dan supercycle telah dimulai. Sekarang kita kembali normal .. seperti jarum jam.” cuit PlanB, Jumat, 23 April 2021.
Astonishing indeed, even to me. Btw I am sort of relieved btc price is now under s2f model value again. For a moment I thought that people were front running the model and that the supercycle had started. Now we are back to normal .. like clockwork. pic.twitter.com/BRHs30MPvJ
— PlanB (@100trillionUSD) April 23, 2021
Perbedaan Metode yang Buat Pasar Mudah Panik
Apa yang dimaksud dengan kembali normal? Harga Bitcoin saat ini melaju sangat cepat. Kendati demikian, banyak investor yang memperkirakan harga BTC untuk menginjak harga tertingginya di angka US$100 ribu tersebut dinilai masih jauh. Karena melihat tren BTC saat ini yang cenderung melemah.
Hal tersebut yang menjadikan banyak investor atau trader mudah terguncang dengan isu-isu kebijakan. Contoh nyatanya adalah pada musim koreksi hari ini.
LIHAT JUGA: Pasar Mata Uang Kripto “Kebakaran” Ini Sejumlah Penyebabnya
Investor yang berpandangan tersebut mayoritas menggunakan metode analisis stock-to-flow (S2F) atau menggunakan metode yang lazim digunakan untuk menganalisis harga emas dan logam mulia.
Stock to Flow adalah metode untuk memprediksi harga aset di masa depan. Perhitungan stock-to-flow sendiri mengacu pada jumlah komoditas beredar (stock) yang dibandingkan dengan jumlah produksinya (flow) dalam satu jangka waktu tertentu.
Namun, metode tersebut dirasa kurang tepat digunakan untuk mengukur harga cryptocurrency ke depannya. Dengan ekosistem dan pola pasar yang berbeda dengan pasar emas dan aset lainnya, untuk mengukur harga masa depan cryptocurrency perlu menggunakan metode lain.
Terdapat sebuah metode yang dianggap lebih relevan untuk mengukur harga BTC ke depannya. Yakni, metode stock-to-flow-cross-asset (S2FX). Metode ini berbeda dengan S2F yang hanya mengukur pada jumlah komoditas (coin) yang beredar dibandingkan dengan jumlah produksinya (flow).
Metode S2fx lebih menekankan pada fase perubahan dari aset tersebut. Kita tahu sendiri bahwa dalam perjalanan cryptocurrency, banyak fase atau narasi yang telah dilalui. Yang awalnya hanya aset investasi, kini mengalami perubahan bentuk menjadi alat tukar, penyimpan nilai, dan juga sebagai aset keuangan yang tentunya akan dibandingkan dengan nilai mata uang konvesional (fiat).
Chart ini menggambarkan adanya 7 narasi yang menjadi variable kenaikan harga BTC dari masa ke masa
Berdasarkan penghitungan menggunakan metode ini, analis PlanB bahkan memperkirakan harga Bitcoin tidak akan berhenti pada $ 100.000, yang seharusnya mencapai tahun ini
Hal tersebut yang dimaksud PlanB bahwa koreksi ini akan membawa harga BTC kembali pada track yang normal. Karena secara ekosistem BTC dan mata uang kripto lainnya bersifat sangat volatil atau sangat ekstrem dalam penurunan dan kenaikan harganya.
Namun, dengan segala fundamental yang telah terbentuk dari ekosistem ini, cryptocurrency akan tetap kuat sebagai aset lindung nilai.
Sebelumnya, ia pun mereferensikan dengan model stock-to-flow cross-asset, atau S2FX, yang memberikan perkiraan harga BTC / USD rata-rata $ 100.000 dan $ 288.000 selama siklus halving saat ini, yang akan berakhir pada tahun 2024.[]Iqbaltlzs/portalkripto.com
Disclaimer:
Perdagangan atau investasi digital asset atau mata uang kripto (Bitcoin, Ethereum, dll) merupakan aktivitas beresiko tinggi. Sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi ketahui dulu resikonya. Perdagangan Digital Asset sebaiknya dilakukan pada platform exchange yang terdaftar di Bappebti.
Kami tidak memaksa Anda untuk membeli atau menjual aset digital ini, sebagai investasi, atau aksi mencari keuntungan. Pahami dulu lebih dalam sebelum memutuskan berinvestasi mata uang kripto.