Portalkripto.com — Compass Mining mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15% karyawannya. Perusahaan penambangan Bitcoin ini juga mengurangi gaji untuk karyawan senior dan para eksekutif hingga 50%.
“Hari ini kami telah membuat keputusan sulit untuk mengurangi jumlah anggota tim Compass sebesar 15% dan menerapkan pengurangan kompensasi bagi seluruh unit bisnis,” kata CEO sementara Compass Mining Paul Gosker dan Thomas Heller dalam sebuah pernyataan.
Keduanya mengatakan, perubahan-perubahan yang terjadi memaksa perusahaan pertambangan itu untuk mencari posisi aman dalam pasar yang terus berkembang.
“Mengingat adanya penurunan pasar baru-baru ini dan mengantisipasi kondisi pasar di masa depan, kami harus memperhatikan dan mengkalibrasi ulang (pengeluaran kami) untuk masa depan perusahaan,” tulis mereka.
Heller dan Gosker mengatakan mereka telah berkomitmen untuk menerapkan perubahan dengan cepat dan tegas.
“Dari semua keputusan yang harus kami buat sebagai CEO baru, ini akan menjadi yang paling sulit, dan kami bertanggung jawab penuh atas semua perubahan yang telah, dan akan dibuat, di bawah kepemimpinan kami,” tulis mereka.
Kamu Bisa Baca Artikel Lain:
Analisis Pergerakan Harga BTC dan ETH, 8 Juli 2022
Meniliki Pergerakan Harga ADA, Menjelang Vasil Hardfork Cardano
Trio Eksekutif JP Morgan Resign, Pindah ke Perusahaan Kripto
Mereka meminta maaf dan berterima kasih kepada karyawan Compass Mining yang terkena PHK atas dedikasi dan komitmen mereka. Compass Mining juga menyatakan akan memberikan bantuan finansial dan nonfinansial terhadap karyawan yang terkena PHK.
Compass Mining menyebut, keputusan hari ini dibuat akibat imbas dari pertumbuhan perusahaan yang cepat tetapi tidak ditunjang dengan operasional, keuangan, dan teknologi yang baik.
“Kami membuat perubahan kepemimpinan (perusahaan) yang signifikan pekan lalu untuk mengarahkan kembali laju perusahaan. Kami secara terbuka membahas masalah ini dengan penyedia layanan (mitra kerja) untuk meningkatkan transparansi dan menghentikan desas-desus yang tidak berdasar tentang kesehatan perusahaan kami,” ungkap mereka.
Beberapa waktu lalu, Compass Mining dituding tidak membayar tagihan listrik di fasilitas penambangan energi terbarukan di Maine yang dimiliki Dynamics Mining. Compass membantah tuduhan itu.
Pada Juni kemarin, Compass juga mengumumkan pengunduran diri Chief Executive Officer (CEO) yang juga salah satu pendirinya, Whitney Gibbs dan Chief Finance Officer (CFO) Jodie Fisher.
Penambang Bitcoin Ramai-ramai Jual Asetnya
Dilaporkan sebelumnya, penurunan harga Bitcoin membuat para penambang kesulitan finansial karena mereka harus berjuang mempertahankan operasinya. Sebuah laporan yang diterbitkan lembaga penelitian Arcane menjelaskan bahwa penambang Bitcoin yang diperdagangkan secara publik menjual semua koin yang mereka tambang di bulan Mei.
Ini bertentangan dengan kebiasaan atau strategi kebanyakan penambang, yaitu menahan Bitcoin untuk kondisi pasar yang lebih baik. Tetapi dengan profitabilitas yang menukik tajam dan banyak penambang membutuhkan arus kas positif, mereka akhirnya menjual asetnya.
Menurut laporan tersebut, banyak penambang menjual Bitcoinnya untuk menutupi biaya operasional dan melunasi utang. Salah satunya adalah Bitfarms yang menjual 3000 Bitcoin seharga $63 juta untuk meningkatkan likuiditas perusahaan.
Dibandingkan dengan penambang kelas kakap seperti Bitfarms, penambang yang lebih kecil menghadapi tantangan yang lebih berat untuk mempertahankan profitabilitas
Analis Marathon Digital, Charlie Schumacher, mengatakan penambang kecil menghadapi ancaman dua kali lipat dari harga bitcoin yang lebih rendah dan kenaikan biaya energi. Akibatnya, beberapa perusahaan membatalkan pesanan untuk mesin penambangan baru.