Portalkripto.com — Sebanyak 26 pakar teknologi menyurati parlemen Amerika Serikat (AS), Rabu kemarin. Mereka meminta agar investasi industri kripto yang saat ini sedang berkembang bisa diawasi dengan ketat.
Surat itu ditujukan kepada Pemimpin Mayoritas Senat Charles Schumer dan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell, serta senator terkemuka Partai Republik Patrick Toomey dan Partai Demokrat Ron Wyden. Kedua senator itu sebelumnya telah menyatakan mendukung industri kripto.
Dosen Harvard Bruce Schneier, mantan insinyur Microsoft Miguel de Icaza, dan insinyur utama Google Cloud Kelsey Hightower, ikut menandatangani surat tersebut. Mereka dengan tegas mengkritik investasi yang diberikan kepada proyek kripto dan teknologi blockchain.
“Klaim yang dibuat penggemar blockchain tidak benar. Itu (kripto) tidak aman, tidak terdesentralisasi. Sistem apapun, yang menggunakan kata sandi dan memungkinkan Anda kehilangan aset saat lupa kata sandi itu, bukanlah sistem yang aman,” kata Schneier, dikutip Financial Times.
Sebuah laporan baru dari Public Citizen, perusahaan advokasi konsumen, yang diambil dari data US Congressional Lobbying Disclosure, mengatakan, proyek pencari investor di industri kripto meningkat dari 115 ke 320 pada periode 2018 hingga 2021.
Jelajahi Artikel Lain:
Usai Kejatuhan Terra, Korea Selatan Rancang Pembentukan Komite Aset Digital
Marc Andreessen: Web3 Seperti Internet di Awal Kemunculannya di 1990-an
DePay, Plugin WordPress untuk Donasi Kripto Baru Diluncurkan
Uang yang sudah dikeluarkan untuk investasi kripto juga melonjak empat kali lipat dari $2,2 juta menjadi $9 juta pada periode yang sama.
Perusahaan exchange kripto AS, Coinbase, telah mengucurkan dana kepada 26 proyek kripto sebesar $1,5 juta pada 2021. Perusahaan lain yang juga banyak beinvestasi di industri ini di antaranya Meta, Visa, dan PayPal.
“Kami mendesak Anda (Parlemen AS) untuk melawan tekanan dari investor, pencari investasi, dan para pendukung industri aset digital, dengan menciptakan regulasi yang aman bagi instrumen keuangan yang berisiko ini,” tulis para pakar itu.
Peristiwa menghebohkan yang terjadi bulan lalu, yakni runtuhnya stablecoin TerraUSD (UST), juga menambah kekhawatiran akan adanya risiko kripto mengganggu stabilitas keuangan.
“Aset kripto telah menjadi kendaraan bagi skema investasi spekulatif yang tidak sehat dan sangat fluktuatif, yang dipromosikan secara aktif kepada investor ritel, yang mungkin tidak memahami sifat dan risikonya,” kata surat itu.
Sebelumnya, pada Maret 2022, Presiden AS Joe Bidan juga menandatangani perintah eksekutif terkait aset digital. Tujuannya tak lain untuk melindungi konsumen dan menindak transaksi ilegal uang kripto.