Bitcoin: Rp. 1.907.328.679 | 24h: 1.08%Ethereum: Rp. 48.056.409 | 24h: 0.99%XRP: Rp. 45.903 | 24h: 3.53%Solana: Rp. 2.603.027 | 24h: 0.21%Pudgy Penguins: Rp. 478 | 24h: 27.15%Inspect: Rp. 333 | 24h: -3.51%Hedera: Rp. 3.813 | 24h: 20.4%Bounce Token: Rp. 182.787 | 24h: 14.15%
Lihat Market

Q1 2025 Jadi Kuartal Terburuk untuk Kripto, Q2 Akankah Lebih Cerah?

Q1 2025 Jadi Kuartal Terburuk untuk Kripto, Q2 Akankah Lebih Cerah?
Share :

Portalkripto.com – Pasar kripto mengalami performa kuartal pertama (Q1) terlemah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sejumlah analis meyakini bahwa kuartal kedua (Q2) akan membawa angin segar bagi investor kripto.

Chief Investment Officer Bitwise, Matt Hougan, menyebut Q1 2025 sebagai kuartal terburuk terbaik dalam sejarah kripto. Dalam laporan pasar terbarunya,  “Frustrating. Itulah kata terbaik untuk menggambarkan kuartal lalu,” ujar Hougan.

Bitcoin dan Ethereum Anjlok Tajam di Q1 2025

Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), dua aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami penurunan harga yang signifikan selama Q1 2025. Bitcoin tercatat turun sebesar 11,82%, sementara Ethereum mengalami penurunan lebih dalam hingga 45,41%.

Padahal, secara historis, Q1 biasanya menjadi periode yang kuat bagi kedua aset ini. Sejak 2013, Q1 rata-rata merupakan kuartal terkuat kedua untuk Bitcoin (51,2%) dan yang terkuat untuk Ethereum (77,4%), menurut data dari CoinGlass.

BACA JUGA: Perang Tarif China-AS Kian Memanas: Apa Dampaknya Terhadap Bitcoin dan Aset Kripto?

Tiga Katalis Potensial untuk Q2

Hougan mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat menjadi katalis pertumbuhan kripto di kuartal kedua:

Pelonggaran Moneter Global

Setelah bertahun-tahun menerapkan kebijakan pengetatan, bank sentral global kini mulai memberi sinyal pergeseran ke arah pelonggaran moneter dan ekspansi pasokan uang (M2). Hougan menyebut kondisi ini sebagai “lingkungan yang historisnya menguntungkan bagi aset berisiko, termasuk aset digital.”

Pernyataan ini juga diamini oleh Pav Hundal, analis utama di bursa kripto Australia Swyftx, yang pada Februari lalu mengatakan bahwa pelonggaran moneter global merupakan indikator utama yang andal bagi pergerakan kripto di masa normal.

Pada 14 April lalu, analis Colin Talks Crypto mencatat bahwa M2 global mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) selama tiga hari berturut-turut, sementara ekonom Lyn Alden menyebut Bitcoin cenderung mengikuti arah pergerakan M2 global sebanyak 83% dari waktu.

Kejelasan Regulasi di AS

Hougan juga menyoroti gelombang regulasi pro-kripto di Amerika Serikat sebagai faktor penting. “Ini adalah efek jangka panjang dari kejelasan regulasi yang belum banyak dibicarakan orang, dan ini baru permulaan,” ujarnya.

Lonjakan Stablecoin

Hougan mencatat bahwa selama Q1, aset stablecoin yang dikelola (AUM) mencapai level tertinggi sepanjang masa lebih dari $218 juta. Menurutnya, peningkatan ini menjadi indikator positif untuk pertumbuhan sektor DeFi dan aplikasi kripto lainnya sepanjang tahun ini.

Geopolitik dan Prediksi Harga Bitcoin

Hougan juga menyebutkan ketidakpastian geopolitik global, terutama setelah pelantikan Presiden AS Donald Trump dan kebijakan tarifnya, mendorong investor untuk meninjau kembali portofolio mereka. Hal ini dinilai bisa berdampak positif pada adopsi aset digital sebagai lindung nilai.

Menariknya, Hougan tetap mempertahankan prediksinya bahwa Bitcoin akan melonjak hingga 138% dari harga saat ini, mencapai $200.000 di akhir tahun 2025.

BACA ARTIKEL LAINNYA DI SINI