Sudah Rugi, Metaverse Milik META Digugat Atas Dugaan Monopoli

Share :

Portalkripto.com — Sudah jatuh tertimpa tangga. Meta (yang awalnya dikenal sebagai Facebook) digugat karena dinilai hendak memonopoli metaverse. Perusahaan itu juga harus mengalami kerugian $2,8 miliar di Q2 2022 dari divisi metaverse-nya, Reality Labs.

Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat (AS) menggugat Meta dan Mark Zuckerberg karena dituding ingin memonopoli metaverse. Gugatan itu diajukan ke Pengadilan Federal AS di Distrik Utara California pada Rabu (27/7) lalu.

FTC mengatakan, rencana akuisisi perusahaan virtual reality Within dan aplikasi fitness Supernatural oleh Meta adalah ilegal menurut undang-undang antimonopoli AS. FTC mengungkapkan, Meta sudah memiliki Beat Games, pembuat game VR Beat Saber, yang digunakan oleh beberapa orang sebagai aplikasi fitness.

Pada Oktober 2021 lalu, Meta mengungkapkan akan melakukan akuisisi keduanya dengan harga kesepakatan $400 juta.  FTC menilai akuisisi itu sebagai jalan pintas bagi Meta untuk menguasai pasar tanpa perlu bersaing dengan secara sehat dengan perusahaan lain.

“Meta sepertinya menyadari akuisisi dalam dunia digital dapat membuat sebuah platform menjadi lebih kuat karena mendapatkan banyak pengguna, konten, dan pengembang sehingga para pesaingnya tidak mampu menandingi,” tulis gugatan itu.

FTC berencana untuk menghentikan rencana akuisisi yang dilakukan Meta demi kompetisi yang sehat dan untuk membantu konsumen. Jika upaya itu gagal, Meta dilaporkan akan mengakuisisi Within pada 1 Agustus mendatang.

“Akuisisi Meta (terhadap Supernatural) akan mempengaruhi persaingan di pasar aplikasi fitness. Jika Meta diizinkan untuk membeli Within, persaingan akan lebih ketat lagi,” ujar FTC.

Dalam sebuah pernyataan, Meta membantah bahwa Supernatural dan Beat Saber adalah aplikasi serupa. Namun, perusahaan tersebut tidak mengomentari gugatan FTC.

“Tudingan FTC didasarkan pada ideologi dan spekulasi, bukan bukti. Penyataan bahwa akuisisi ini akan mengarah pada kurangnya persaingan, sama sekali tidak kredibel,” kata Wakil Presiden Direksi Meta, Nikhil Shanbhag.

Gugatan FTC ini bukan yang pertama kali. Pada 2020, FTC juga menggugat Facebook (sebelum berganti nama menjadi Meta) karena diduga memonopoli media sosial dengan mengakuisis WhatsApp senilai $19 miliar pada 2014 dan membeli Instagram senilai $1 miliar pada 2012.

Metaverse Meta Rugi $2,8 miliar di Q2 2022

Dalam laporan keuangan Q2 2022 yang dirilis pada Rabu (27/7), perusahaan teknologi raksasa itu mengungkapkan, Reality Labs menghasilkan pendapatan $452 juta pada periode itu atau turun 35% dari kuartal terakhir dan terendah dalam tujuh kuartal terakhir.


Kamu Bisa Baca Artikel Lain:

Penjualan NFT di Jaringan Solana Merosot Drastis

Akankah The Merge Ethereum Berimbas pada Kenaikan Harga ETH?


Kerugian year-to-date Reality Labs tercatat mencapai total $5,77 miliar. Tahun lalu, divisi tersebut juga membukukan kerugian tahunan yang mengejutkan sebesar $10,2 miliar.

“Ini merupakan upaya yang sangat mahal yang masih akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan. Tetapi karena metaverse penting bagi kehidupan kita, kami merasa senang bisa memainkan peran penting dalam pengembangannya,” ujar CEO Meta Mark Zuckerberg.

Sementara itu, pendapatan keseluruhan perusahaan meningkat lebih dari 3% pada kuartal ini, menjadi $28,8 miliar. Meskipun demikian, setelah laporan keuangan Q2 Meta dirilis, saham perusahaan turun sekitar 4% dalam perdagangan menjadi $169.58 saat ini.

Zuckerberg mengatakan, kondisi ekonomi makro ikut memperburuk kerugian yang dialami Meta. Ia bahkan menyebut situasi ekonomi saat ini lebih buruk daripada 25 tahun lalu.

Meskipun pengembangan proyek metaverse senilai miliaran dolar Meta belum membuahkan hasil, Zuckerberg terus meyakinkan pemegang saham bahwa proyek ini akan berhasil dalam jangka panjang.

“Sepertinya kita sudah memasuki keterpurukan ekonomi yang akan berdampak luas pada bisnis periklanan digital. Dalam lingkungan ini, kami fokus untuk membuat investasi jangka panjang yang akan memposisikan kami untuk menjadi lebih kuat,” ungkapnya.

Reality Labs memiliki tugas berbeda dari Facebook, Instagram, Messenger, dan Whatsapp. Divisi ini fokus pada pengembangan aplikasi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) metaverse.

Setelah Facebook resmi mengganti nama menjadi Meta tahun lalu, Zuckerberg fokus untuk mendominasi metaverse. Metaverse merupakan ruang virtual yang dinavigasi oleh avatar digital, yang menjadi pusat interaksi sosial, perdagangan, pekerjaan, dan bahkan hiburan.