The Fed Keluarkan Jurus Andalan untuk Atasi Krisis Perbankan

Share :

Portalkripto.com — Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mengeluarkan jurus andalannya untuk mengatasi krisis perbankan yang sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. The Fed akan bekerja sama dengan Union Bank of Switzerland (UBS) atau Bank Sentral Swiss untuk menjaga aliran dolar AS di tengah kegentingan perbankan di AS dan di Eropa. Kebijakan moneter itu adalah Swap Lines.

Keputusan The Fed disampaikan hanya beberapa jam setelah UBS membeli bank Credit Suisse yang sedang dibelit masalah seharga hampir $2 miliar. UBS perlu mengambil langkah cepat sebagai bagian dari rencana darurat untuk menjaga stabilitas keuangan negara.

Sebelumnya The Fed pernah mengggulirkan Swap Lines sebagai tindakan dalam krisis keuangan global 2007-2008 dan respons 2020 terhadap pandemi Covid-19. Swap Lines dirancang untuk meningkatkan likuiditas di pasar pendanaan dolar selama kondisi ekonomi yang sulit.

“Untuk meningkatkan efektivitas Swap Lines dalam menyediakan pendanaan dolar AS, bank sentral yang saat ini menawarkan operasi dolar AS telah sepakat untuk meningkatkan frekuensi operasi jatuh tempo tujuh hari dari mingguan menjadi harian,” jelas The Fed dalam pernyataannya.

Jaringan Swap Lines The Fed kali ini mencakup Bank Kanada, Bank Inggris, Bank Jepang, Bank Sentral Eropa, dan Bank Nasional Swiss. Kebijakan moneter ini akan dimulai pada 20 Maret dan berlanjut setidaknya hingga 30 April.

186 Bank Terancam Bangkrut

Langkah ini juga dilakukan di tengah prospek negatif untuk sistem perbankan AS menyusul kolapsnya Silvergate Bank dan Silicon Valley Bank (SVB) dan pengambilalihan Signature Bank oleh New York District of Financial Services (NYDFS).

Pekan lalu, The Fed menyiapkan program pendanaan $25 miliar untuk memastikan bank memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di tengah kondisi pasar yang sulit.

Analisis terbaru yang dilakukan Social Science Research Network menyebutkan ada 186 bank di seluruh AS yang terancam bangkrut jika setengah dari deposan mereka menarik dana mereka dalam tempo waktu yang cepat.

Sementara pemerintah AS mengasuransikan simpanan bank hingga $250.000, bank-bank berisiko ini memiliki sejumlah besar deposan yang tidak diasuransikan yang membuat mereka cenderung menarik dananya karena takut kehilangannya.

Bank-bank ini juga memegang sejumlah besar aset instrumen keuangan yang sensitif terhadap suku bunga seperti obligasi pemerintah, yang sangat rentan terhadap kenaikan suku bunga.

Sekilas Swap Lines

Swap lines adalah perjanjian antara dua bank sentral untuk menukar mata uang. Kebijakan ini memungkinkan bank sentral memperoleh likuiditas mata uang asing dari bank sentral yang menerbitkannya, biasanya karena bank sentral harus menyediakannya kepada bank komersial domestik.

Misalnya Swap lines antara The Fed dengan Bank Sentral Eropa (ECB) dan semua bank sentral nasional di kawasan euro (Eurosystem) untuk menerima dolar AS dari The Fed dengan imbalan jumlah setara Euro yang diberikan kepada The Fed. Perjanjian ini telah menjadi bagian dari instrumen kebijakan moneter bank sentral dalam beberapa dekade.

Swap Lines pada awalnya digunakan oleh bank sentral untuk mendanai intervensi pasar tertentu, dalam beberapa tahun terakhir kebijakan ini menjadi alat penting untuk menjaga stabilitas keuangan dan mencegah ketegangan pasar yang mempengaruhi ekonomi riil.

Misalnya dalam krisis keuangan setelah jatuhnya Lehman Brothers pada September 2008, dimana pasar pendanaan mengering karena sentimen yang berlebihan terhadap risiko.

Dalam keadaan tersebut, bank-bank kawasan di Eropa sulit untuk mendapatkan dolar AS untuk mendanai aset berdenominasi USD mereka. Untuk mencegah gangguan tersebut, maka bank harus menjual aset mereka secara cepat yang akan memprovokasi pergerakan harga yang ekstrem. Pada saat itu ECB dan The Fed membuat perjanjian Swap Lines yang memungkinkan ECB/Eurosystem menyediakan dolar AS ke bank-bank yang berlokasi di kawasan Eropa.