Portalkripto.com — Runtuhnya perusahaan investasi kripto Three Arrows Capital (3AC) telah mengguncang industri kripto dan dinilai ikut berkontribusi pada tren pasar saat ini.
Namun, dalam kasus ini ada satu hal yang luput dari sorotan, yakni adanya entitas yang diduga masih aktif melakukan trading dengan menggunakan aset milik 3AC.
Selain menggelontorkan dana puluhan miliar dolar untuk berinvestasi dalam proyek-proyek baru, 3AC juga ternyata mengoperasikan platform perdagangan sekuritas di luar bursa (over the counter/OTC), yakni Tai Ping Shan (TPS) Capital. Di LinkedIn, TPS Capital tertulis sebagai OTC resmi dari Three Arrows Capital, yang kemudian informasi ini dihapus.
Nama Tai Ping Shan diambil dari nama sebuah gunung di Hong Kong. TPS Capital diketahui terdaftar di Singapura, tetapi berlokasi di British Virgin Islands (BVI).
Menurut sumber-sumber dari industri aset digital Asia yang dikumpulkan Coindesk, TPS Capital saat ini masih melakukan trading. Aktivitas ini tetap berjalan bahkan saat 3AC, perusahaan induknya, menghadapi likuidasi di BVI dan penyelidikan di Singapura.
Meski demikian, investor yang berupaya untuk mendapatkan restitusi dari 3AC tampaknya akan sulit mengaitkan kerugian mereka dengan TPS Capital dalam gugatan. TPS Capital dan 3AC disebut memiliki struktur direksi yang berbeda.
Kamu Bisa Baca Artikel Lain:
Menilik Penurunan Bitcoin dari Kacamata Investor
Pelaku Industri Kripto Optimis Badai akan Berlalu
Penjualan NFT di Bulan Juni Karam, Terendah Sepanjang Tahun 2022
Menurut dokumen pendaftaran yang diajukan di Singapura, kepemilikan TPS Capital dibagi antara perusahaan Three Lucky Charms Ltd (terdaftar di BVI), TPS Research (terdaftar di BVI), dan Tai Ping Shan Ltd (terdaftar di Kepulauan Cayman).
Meski undang-undang (UU) di BVI memperbolehkan nama direktur sebuah perusahaan tidak dibuka ke publik, tetapi pemilik Three Lucky Charms dan Three Arrows Capital tampaknya sama yakni Su Zhu, Kyle Davies, dan seorang lagi yang identitasnya tak diketahui.
Sementara TPS Research, yang memiliki 47% saham TPS Capital di Singapura, masih menyembunyikan nama-nama direkturnya dari publik sesuai UU tersebut.
Sedangkan Tai Ping Shan Ltd, yang memiliki 5% saham TPS Capital, mencantumkan managing director West Bay Global Services, Paul Muspratt, sebagai salah satu direkturnya, bersama karyawan West Bay Global Services lainnya, yakni Steven Sokohl.
Awal pekan ini, Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengeluarkan surat teguran dan mengecam 3AC karena diduga memberikan informasi yang menyesatkan mengenai struktur kepemilikan perusahaan.
“Teguran itu berkaitan dengan pelanggaran oleh [Three Arrows Capital] yang terjadi sebelum pemberitahuannya kepada MAS pada April 2022. MAS telah menyelidiki pelanggaran ini sejak Juni 2021,” tulis MAS.
Aliran Dana yang Tak Jelas
Sebagai perusahaan yang disebut-sebut mengelola dana miliaran dolar, 3AC selalu melaporkan pendapatan yang kecil dan pengelolaan dana yang jumlahnya juga kecil kepada Pemerintah Singapura.
Dalam laporan yang disampaikan pada akhir tahun fiskal 2020, 3AC melaporkan memiliki total aset sebesar $2,36 juta dan mengklaim perolehan laba sebesar $823,015 pada tahun tersebut dan sebanyak S$6,33 juta dibayarkan dalam bentuk dividen kepada Zhu dan Davies.
Menurut filling Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC), 3AC dan unit-unit perusahaannya di BVI, pada Desember 2020, membeli Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) untuk 3AC. MAS mengatakan, 3AC memiliki lisensi untuk mengelola GBTC senilai $179 juta.
Sejumlah sumber anonim mengungkapkan kepada Coinbase bahwa TPS Capital ikut memperdagangkan aset yang dimiliki 3AC. TPS Capital bahkan disebut sebagai platform utama bagi 3AC untuk melakukan aktivitasnya.
Saat 3AC mengajukan kebangkrutan di New York, TPS Capital juga dilaporkan masih terus menggunakan cadangan yang dimiliki 3AC untuk trading.