Pasar Kripto Alami Musim Beruang Paling Buruk Sepanjang Massa

Share :

Portalkripto.com — Laporan mingguan dari perusahaan analisis blockchain Glassnode menyebutkan bear market tahun ini merupakan yang terburuk sepanjang masa. Dalam laporannya yang berjudul A Bear of Historic Proportions yang dirilis pada 24 Juni 2022 itu, Glassnode melaporkan bahwa meningkatnya inflasi dan pengetatan likuiditas dalam ekonomi telah memberikan tekanan ekstrim pada ekosistem crypto.

“Bitcoin dan Ethereum, keduanya diperdagangkan di bawah siklus all time high (ATH) mereka sebelumnya, yang merupakan pertama kali dalam sejarah,” tulis Glassnode.

Indikasi yang paling terlihat dalam bear market kali ini adalah harga spot Bitcoin (BTC) turun di bawah harga 200-day moving-average (harga rata-rata dalam 200 hari terakhir). Dan lebih ekstremnya, harga Bitcoin bisa di bawah harga 200-week moving-average (harga rata-rata dalam 200 pekan terakhir).

Glassnode juga menunjukkan, Bitcoin jatuh di bawah 0,5 Mayer Multiple (MM), yang belum pernah terjadi sejak 2015. Mayer Multiple yang dibuat oleh Trace Mayer untuk menganalisis harga Bitcoin dalam konteks historis, dihitung dengan cara membagi harga BTC saat ini dengan harga 200-day moving-average.

Nilai MM akan menunjukkan kondisi overbought atau oversold. “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, siklus 2021-22 mencatat nilai MM lebih rendah (0,487) dibandingkan siklus sebelumnya (0,511),” kata Glassnode.

Parahnya kondisi pasar saat ini bahkan sampai memaksa trader untuk menjual rugi koin mereka karena harga spot jatuh di bawah harga realisasi.

Glassnode mencatat, kondisi harga spot yang diperdagangkan di bawah harga realisasi sebenarnya jarang terjadi. Kondisi ini baru terjadi tiga kali dalam enam tahun terakhir dan lima kali sejak peluncuran Bitcoin pada 2009.

“Harga spot saat ini diperdagangkan lebih rendah 11,3% dari harga realisasi, menandakan bahwa rata-rata pelaku pasar sekarang berada di bawah posisi saat mereka membeli,” ujar Glassnode.

Kondisi ini pun diperburuk oleh investor yang mengunci kerugian akan BTC yang mereka miliki. Saat Bitcoin turun ke $20.000 pada Juni 2022, Glassnode menuliskan investor Bitcoin membukukan kerugian harian terbesar dalam sejarah.

“Investor secara kolektif mengunci kerugian -$4,234 miliar dalam satu hari, yang merupakan peningkatan sebesar 22,5% dari rekor sebelumnya $3,457 miliar, yang ditetapkan pada pertengahan 2021,” tulis laporan Glassnode.

Dengan semua metrik negatif itu, Glassnode menilai pasar hampir menyentuh kapitulasi. Artinya, investor diambang kepasrahan atau menyerah dengan kondisi pasar saat ini. “Mengingat durasi dan ukuran bearish yang luas, 2022 dapat dikatakan sebagai bear market paling signifikan dalam sejarah aset digital,” tulisnya

Sementara itu, harga BTC saat ini diperdagangkan di $21,216 atau turun 70% dari nilai tertingginya di November 2021. Adapun kapitalisasi pasar crypto menunjukan pergerakan yang positif. Sejak akhir pekan lalu, kapitalisasi pasar crypto menguat, lebih dari $200 milyar.

 

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.