Peretasan DeFi Telah Membobol Aset Kripto Senilai $14,5 Milyar Sejak 2011

Share :

Portalkripto.com — Aset kripto senilai lebih dari $14,5 miliar telah dicuri dalam berbagai aksi peretasan yang menyasar decentralized finance (DeFi) sejak 2011. Perusahaan analitik Crystal Blockchain mengatakan, DeFi menjadi ‘lahan basah’ bagi peretas untuk melakukan pencurian kripto.

Menurut laporan Crystal Blockchain, sejak 2021, peretas mulai menggeser fokus aksi mereka ke protokol terdesentralisasi. Tahun ini saja, proyek terdesentralisasi diretas 20 kali lebih sering daripada proyek tersentralisasi.

Dalam 11 tahun terakhir, tercatat ada 167 peretasan protokol DeFi dan 123 pelanggaran sistem keamanan di centralized exchanges (CEX). Dana yang dicuri dari 10 kasus peretasan terbesar DeFi mencapai $2,5 miliar.

Kepada CoinDesk, Direktur Intelijen dan Data Blockchain di Crystal Blockchain, Nick Smart, mengatakan, faktor yang membuat DeFi banyak menjadi sasaran peretasan adalah karena pertumbuhannya yang cepat.

“Ada pepatah yang mengatakan bahwa tidak ada yang tidak dapat diretas. Yang Anda butuhkan hanyalah waktu, bakat, dan kreativitas yang cukup dan Anda bisa melakukannya. Beberapa kelompok peretas ilegal seperti Lazarus dari Korea Utara, berhasil melihat peluang itu,” ungkap Smart.

Laporan Crystal Blockchain mengungkapkan, metode pencurian kripto yang paling populer hingga 2021 adalah infiltrasi sistem keamanan exchange kripto yang saat ini kecenderungannya telah beralih ke peretasan DeFi.

Peretasan DeFi terbesar dalam sejarah dialami Ronin bridge pada Maret 2022. Kripto senilai $650 juta dicuri dari Nonfungble token (NFT) Axie Infinity dan dimasukkan ke Tornado Cash. Layanan pencampur kripto itu menerima 350.000 ETH.


Kamu Bisa Baca Artikel Lain:

Main Game Solitaire dan Sudoku Kini Bisa Dapat Hadiah Bitcoin

Sudah Rugi, Metaverse Milik META Digugat Atas Dugaan Monopoli

Akankah The Merge Ethereum Berimbas pada Kenaikan Harga ETH?


Sementara peretasan yang menargetkan CEX menyebabkan kerugian finansial yang lebih sedikit. Peretasan terbesar yang pernah menargetkan CEX terjadi pada 2018 saat $535 juta token NEM dicuri dari Coincheck.

Selain peretasan, skema penipuan juga marak di pasar kripto sejak 2011. Kripto senilai lebih dari $7,3 miliar lenyap dalam aksi ini.

Jenis kejahatan kripto lainnya yang banyak terjadi di 2022 adalah rug pull. Rug pull merupakan aksi pengembang proyek yang melarikan diri dengan membawa uang investor dan meninggalkan proyek begitu saja.

Crystal Blockchain mengatakan, dari 36 kasus penipuan kripto, 34 di antaranya adalah rug pull, yang sebagian besar terjadi di jaringan Binance Smart Chain (BSC).

Namun dilihat dari kerugiannya dalam dolar, Ethereum menjadi jaringan yang paling banyak diincar pelaku penipuan. Mungkin karena jaringan ini merupakan yang paling populer untuk proyek DeFi.

Kripto senilai $31 juta telah dicuri di jaringan Ethereum melalui aksi penipuan dan rug pull. Sementara di Binance Smart Chain, kripto yang dicuri senilai $26 juta, Solana $10 juta, dan Fantom $2 juta.