Presiden Bank Sentral Eropa Desak Regulasi Kripto Segera Dibuat

Share :

Portalkripto.com — Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mendesak agar regulasi kripto segera dibuat agar tidak banyak orang salah langkah dalam berinvestasi. Ia bahkan menyebut kripto tidak berlandaskan pada apapun.

Lagarde mengatakan, ia merasa prihatin dengan orang-orang yang tidak memiliki pemahaman akan risiko berinvestasi di kripto. “(Orang tidak memahami risiko) siapa yang akan kehilangan, siapa yang akan merasa kecewa. Itulah sebabnya saya merasa itu (kripto) harus diatur,” ujarnya, dikutip Bloomberg.

Komentarnya ini disampaikan di tengah masa-masa sulit yang sedang menerjang pasar kripto. Mata uang digital Bitcoin dan Ethereum bahkan turun hingga 50% dari puncaknya di tahun lalu.


Jelajahi Artikel Lain:

The Fed: 12% Orang Dewasa AS Berinvestasi Kripto di Tahun 2021

CEO Ripple (XRP) Sebut Regulasi AS Tidak Ramah Pada Inovasi Teknologi

Brand Mewah Balenciaga Terima Pembayaran Pakai Bitcoin dan Ethereum


Lagarde mengaku sangat skeptis terhadap nilai kripto. Ia membandingkannya dengan mata uang digital euro ECB, yang mungkin akan membuahkan hasil dalam empat tahun ke depan.

“Menurut penilaian saya, itu (kripto) tidak memiliki nilai, itu (kripto) tidak berlandaskan apapun, tidak ada aset yang mendasarinya untuk dijadikan ‘jangkar’ penyelamat,” ungkapnya. “Saat kami memiliki mata uang digital bank sentral, saya menjamin bank sentral akan ada di belakangnya dan saya pikir itu (kripto) tidak seperti itu.”

Ia mengatakan tidak memiliki aset kripto secara pribadi. Meski demikian, ia terus mengamati pasar kripto, terlebih salah satu putranya berinvestasi di industri ini.

Pertumbuhan Investor Kripto Terus Tumbuh

Pertumbuhan investor aset kripto mengalami pertumbuhan yang signifikan selama dua tahun terakhir. Di Indonesia saja, jumlah trader kripto berdasarkan data Kemendag mencapai 12 juta orang.

Peningkatan jumlah trader atau investor ini meningkat di tahun 2021. Berdasarkan hasil survei Tokenomi dan Indodax, jumlah trader crypto di Indonesia melonjak sejak tahun 2021.

“Setiap tahun jumlah orang yang mendengar tentang kripto meningkat, dengan lonjakan spesifik pada awal 2018 dan akhir 2020,” tulis laporan tersebut.

Laporan yang terbit pada Maret 2022 ini menunjukan bahwa lonjakan pembelian untuk pertama kalinya terjadi di awal 2018, tetapi sebagian besar pembelian terkonsentrasi menjelang akhir tahun 2020.

“Data kami menunjukkan bahwa rata-rata, responden menunggu 539 hari di antara mendengar tentang aset kripto untuk pertama kali, dan melakukan pembelian pertama mereka.”