Portalkripto.com— Nonfungible Token (NFT) sudah hadir sejak 2015, namun baru banyak diminati pada 2017 setelah muncul koleksi digital populer dari CryptoPunks dan EtherRock.
NFT kemudian semakin dikenal setelah karya seniman digital Beeple dijual sebagai NFT seharga lebih dari $69 juta. Penjualan NFT seniman dengan nama asli Michael Joseph Winkelmann ini berhasil menarik perhatian dunia dan terbukti menjadi gerakan terobosan bagi ekosistem NFT.
Brand-brand besar, selebritas, atlet, hingga influencer kemudian berbondong-bondong masuk ke dunia NFT. Akibatnya, NFT mengalami ekspansi luar biasa bahkan di luar pasarnya.
Game menjadi salah satu industri yang mempengaruhi NFT secara signifikan. Game NFT dengan model play-to-earn (P2E) dan NFT rewards menjadi yang terpopuler pada 2021.
Game seperti Axie Infinity ternyata telah menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak orang di Vietnam. Para pakar memperkirakan dalam 10 tahun, sebagian besar video game NFT akan beralih ke model P2E.
LIHAT JUGA: Elon Musk Beli Twitter, Pendiri Dogecoin Beri Komentar
Namun NFT tak hanya tentang koleksi aset digital dan industri game. Ada industri lain yang tengah dalam proses integrasi dengan NFT, salah satunya industri tiket.
Tiket NFT dan Keunggulannya
Pertiketan telah bergeser dari manual ke digital dalam beberapa tahun terakhir. Pandemi menambah alasan pembelian tiket banyak dilakukan secara online.
Telah menjadi rahasia umum acara konser atau acara besar lainnya sering disusupi oleh calo tiket. Mereka akan membeli tiket dalam jumlah besar dan dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih tinggi dari harga normal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
Bahkan tak sedikit juga calo yang menjual tiket palsu, memanfaatkan pembeli yang kesulitan mengonfirmasi keaslian tiket.
Kehadiran tiket NFT akan membuat calo tiket diam tak berkutik karena NFT memiliki bukti keaslian tiket yang disimpan di dalam blockchain. Tidak hanya itu, NFT juga memiliki data apakah tiket tersebut dijual oleh penyelenggara yang sah.
Tiket NFT memiliki potensi untuk memasuki pasar tiket sekunder (tangan kedua). Selama ini pasar sekunder selalu sulit diakses oleh penyelenggara acara.
Para pencari tiket juga tak jarang kecewa karena mahalnya harga tiket di tangan kedua.
Dan tiket NFT bisa menjadi solusi. Manajemen dan penyelenggara acara bisa membuat smart contract untuk mengatur penjualan kembali tiket mereka.
LIHAT JUGA: Industri Musik Semakin Dekat dengan NFT, Apa Saja Proyeknya?
NFT bisa memberikan royalti tambahan dari penjualan kembali tiket dan menentukan batas atas dan bawah harga tiket. Dengan tiket NFT, sebuah komunitas/penggemar juga bisa lebih dekat dengan idola mereka.
Namun tiket NFT sebenarnya lebih dari sekadar akses masuk. Tiket bisa dikoleksi dan menjadi kenang-kenangan, juga bisa menjadi wallet untuk menyimpan aset digital dengan aman.
NFT juga bisa memberikan pemiliknya akses ke area tertentu dalam suatu acara atau memberikan souvenir di tempat konser.
Chief Operating Officer Oveit, Mike Dragon, mengatakan tiket NFT sudah banyak diminati dengan nilai pasar mencapai ratusan miliar dolar. Oveit merupakan platform penjual tiket NFT.
“Dari data kami, 18% acara memilih untuk memakai tiket NFT untuk meningkatkan pengalaman penggemar mereka. Jumlah ini naik dari hanya 2% pada Juli 2021. Kami memperkirakan jumlahnya akan meningkat lebih banyak lagi di tahun mendatang karena teknologinya sedang diluncurkan dan dompet kripto semakin populer,” ungkapnya kepada Cointelegraph.
“Kami memperkirakan pasar tiket NFT akan mencapai 25% dari total pasar tiket pada 2017 atau sekitar $18,5 miliar,” tambah dia.
Masa Depan Tiket NFT
Banyaknya brand dan tokoh terkenal masuk ke NFT ternyata banyak membantu industri tiket NFT untuk melakukan penetrasi pasar.
Tiket NFT merupakan teknologi baru sehingga masih ada banyak ruang untuk berkembang. Sektor ini diproyeksikan memiliki volume pasar sebesar $94,27 miliar pada 2026.
Meskipun tingkat pertumbuhannya cepat, industri tiket NFT juga menghadapi banyak tantangan.
LIHAT JUGA: Tak Sekedar Karya Seni Digital, NFT adalah Semangat Zaman
Colby Mort dari Get Protocol, platform tiket NFT, mengungkapkan, minat untuk mengeksplorasi NFT dari klien sangat tinggi, tetapi masih banyak hambatan teknologi.
“Tantangan untuk NFT adalah aksesibilitas ke masyarakat bawah. Harus ada panduan ramah pengguna untuk mengenalkannya. Kami percaya tiket NFT mewakili Web2.5 yang menjembatani antara audiens dan Web3,” katanya.