Portalkripto.com — Produk investasi aset digital mencatat rekor baru arus keluar sebesar $423 juta pada minggu lalu, di mana investor institusional asal Kanada mewakili hampir keseluruhan arus keluar tersebut.
Menurut laporan minggun terbaru “Digital Asset Fund Flows” yang dirilis CoinShares, investor Kanada melepas produk aset digital senilai $487,5 antara tanggal 20 Juni hingga 24 Juni.
“Arus keluar terjadi pada 17 Juni tetapi tercermin dalam angka minggu lalu karena keterlambatan pelaporan perdagangan, dan kemungkinan bertanggung jawab atas penurunan Bitcoin menjadi US$17.760 akhir pekan itu,” tulis laporan tersebut.
Seperti diketahui, pada perdagangan 18 Juni 2022, Bitcoin sempat terjun ke harga terendahnya sejak satu tahun terakhir. Penurunan ini pun diikuti oleh sejumlah altcoin berkapitalisasi pasar besar seperti Ethereum yang menyentuh harga di bawah $ 900.
Keadaan ini pun semakin menggenapkan crypto winter saat ini menjadi yang terburuk sepanjang masa. Pergerakan pasar masih berada dalam jalur bearish, yang diprediksi akan berlangsung lama.
Kondisi tersebut bisa jadi diperparah oleh pergerakan total arus keluar investor institusional pada periode pekan lalu yang tidak diimbangi oleh arus masuk. Laporan Coinshares mencatat bahwa arus masuk selama periode tersebut hanya senilai $70 juta dari negara luar Kanada.
Namun, investor yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyumbang lebih dari setengah arus masuk sebesar $41 juta. Meskipun, angka arus masuk tersebut masih belum bisa mengimbangi aset yang keluar.
Secara keseluruhan arus keluar berjumlah $422,8 juta, menandai penurunan mingguan terbesar oleh investor institusional sejak pencatatan CoinShares dimulai. Angka tersebut jumlahnya dua kali lipat lebih besar dari rekor sebelumnya sebesar $198 juta yang tercatat pada Januari 2022.
“Secara regional arus keluar semata-mata berasal dari bursa di Kanada dan dari satu institusi tertentu (Purpose Investment). Arus keluar terjadi pada 17 Juni namun tercermin dalam angka minggu lalu karena keterlambatan pelaporan perdagangan, dan kemungkinan berpengaruh atas penurunan Bitcoin menjadi US$17.760 di akhir pekan itu,” begitu penjelasan Coinshare.
Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya:
Konsumsi Energi Bitcoin Turun karena Penambang Sedang Amsyong
Penemuan Emas 31 Juta Ton di Uganda Bakal Pengaruhi Nilai Bitcoin?
Berdasarkan aset, arus keluar produk investasi yang menawarkan eksposur ke Bitcoin (BTC) adalah yang terbesar dengan nilai $453 juta. Sementara produk Solana (SOL) adalah yang paling kecil sebesar $100.000.
Penurunan tajam produk BTC minggu lalu hampir mendorong arus year-to-date (YTD) ke posisi negatif, dengan angka sekarang berada di kisaran $26,2 selama tahun 2022.
Produk investasi yang menawarkan eksposur untuk memperpendek harga BTC menghasilkan arus masuk terbesar untuk minggu ini sebesar $15,3 juta. Menurut CoinShares, jumlah ini terutama karena ProShares meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin pendek pertama di AS pada 22 Juni.
Produk investasi Ether (ETH) nampak resistance terhadap tren arus keluar selama 11 minggu ini, dengan membukukan arus masuk sebesar $10,9 juta. Namun, produk YTD Ether mencatat arus keluar sebesar $448,3 juta, menjadikannya pilihan investasi yang paling tidak disukai di antara investor institusional sepanjang tahun ini.
Musim Beruang Paling Buruk
Sementara itu, laporan mingguan dari perusahaan analisis blockchain Glassnode menyebutkan bear market tahun ini merupakan yang terburuk sepanjang masa. Dalam laporannya yang berjudul A Bear of Historic Proportions yang dirilis pada 24 Juni 2022 itu, Glassnode melaporkan bahwa meningkatnya inflasi dan pengetatan likuiditas dalam ekonomi telah memberikan tekanan ekstrim pada ekosistem crypto.
“Bitcoin dan Ethereum, keduanya diperdagangkan di bawah siklus all time high (ATH) mereka sebelumnya, yang merupakan pertama kali dalam sejarah,” tulis Glassnode.
Parahnya kondisi pasar saat ini bahkan sampai memaksa trader untuk menjual rugi koin mereka karena harga spot jatuh di bawah harga realisasi.
Glassnode mencatat, kondisi harga spot yang diperdagangkan di bawah harga realisasi sebenarnya jarang terjadi. Kondisi ini baru terjadi tiga kali dalam enam tahun terakhir dan lima kali sejak peluncuran Bitcoin pada 2009.
“Harga spot saat ini diperdagangkan lebih rendah 11,3% dari harga realisasi, menandakan bahwa rata-rata pelaku pasar sekarang berada di bawah posisi saat mereka membeli,” ujar Glassnode.