Reli Bitcoin Diprediksi Melambat, Ini Sejumlah Faktor Penyebabnya

Share :

Portalkripto.com– Perusahaan analitik mata uang kripto Glassnode menunjukan sejumlah indikator yang memprediksi reli Bitcoin akan melambat. Glassnode melihat telah terjadi penurunan jumlah Bitcoin yang ditahan atau dimilki oleh investor besar.

Dalam laporannya yang berjudul Week on Chain (12, 2021), Glassnode mencatat adanya kecenderungan para pemegang Bitcoin dengan kepemilikan kurang dari 1 koin terus menahan asetnya sejak tahun 2018. Sedangkan, para investor kakap cenderung mengalihkan keuntungannya ke mereka.

“Alamat investor besar (whales) yang memiliki lebih dari 100 BTC relatif statis jika dibandingkan, dengan kelompok (kecil) yang saat ini memegang 62,6% pasokan Bitcoin yang meningkat 0,87% selama 12 bulan terakhir,” tulis laporan yang dirilis pada 22 Maret 2021 tersebut.

Fenomena tersebut menyebabkan adanya penjualan aset Bitcoin secara besar-besaran selama periode bullish ini. Sehingga mengakibatkan terjadi lonjakan volatilitas di pasar Bitcoin, yang memunculkan ketidakpastian harga pada aset digital tersebut.

LIHAT JUGA: Bitcoin (BTC) Bergerak ke Area Koreksi, Bagaimana Tren Selanjutnya?

Faktor Pemulihan Ekonomi Setelah Vaksinasi Covid 19

Selain itu, faktor spekulasi bakal terjadinya pemulihan ekonomi dunia seiring dengan vaksinasi Covid 19 pun memengaruhi perlambatan reli Bitcoin. Kelompok penambang (miners crypto) China, Jiang Zhuoer, mengatakan kepada media lokal ada 21 Maret 2021, bahwa dengan adanya pemulihan ekonomi dunia minat investor pada aset kripto akan berkurang. 

Ia pun menyebutkan, bahwa di kondisi saat ini pasar kripto memerlukan aksi dari para perusahaan seperti Tesla dan MicroStrategy untuk menambah aset kripto mereka. Apabila perusahaan-perusahaan tersebut kembali mengadopsi aset kripto, kondisinya akan sedikit berbeda.

Selain Glassnode, spekulasi terkait bakal melambatnya reli Bitcoin ini diungkapkan oleh perusahaan aset digital manajemen CoinShares. Dikutip dari Coindesk, laporan perusahaan tersebut menyebutkan, arus dana cryptocurrency minggu ini turun sekitar 58% menjadi $ 99 juta. 

Minat investor yang semakin rendah terhadap aset digital ini mencerminkan ketidakpastian atas harga Bitcoin, yang baru-baru ini diperdagangkan dalam kisaran antara $ 53.000 dan $ 61.000.

LIHAT JUGA: Orang Amerika Pakai Dana Bantuan Covid 19 untuk Investasi Bitcoin dan Saham

“Sejak harga tertinggi Februari dan volatilitas tinggi, kami telah melihat penurunan yang stabil dalam minat di antara investor,” menurut laporan oleh CoinShares

“Kami juga telah melihat penurunan volume perdagangan produk investasi bitcoin menjadi $ 713 juta per hari minggu lalu, dibandingkan $ 1,1 miliar per hari untuk tahun 2021.”

Namun, penelitian tersebut bertolak belakang dengan laporan yang sebelumya dilaporkan oleh Glassnode. Pada 29 Desember 2020, Glassnode membuat sebuah artikel penelitian yang menyebutkan bahwa jumlah Bitcoin yang tertahan atau disimpan untuk jangka panjang saat ini berjumlah 14,5 juta BTC atau sekitar 78% dari total Bitcoin yang beredar.

ARTIKEL TERKAIT:

78% Bitcoin Ditahan untuk Jangka Panjang: Sentimen Investor Makin Positif

Survey JPMorgan: Pembelian Bitcoin oleh Investor “Eceran” Meningkat Drastis

Tren Bitcoin Terus Meroket, Jauh Meninggalkan Emas

 

UNTUK ANALISA DAN TEKNIKAL KRIPTO KLIK INI

 

Disclaimer:

Perdagangan atau investasi digital asset atau mata uang kripto (Bitcoin, Ethereum, dll) merupakan aktivitas beresiko tinggi. Sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi ketahui dulu resikonya. Perdagangan Digital Asset sebaiknya dilakukan pada platform exchange yang terdaftar di Bappebti.

Kami tidak memaksa Anda untuk membeli atau menjual aset digital ini, sebagai investasi, atau aksi mencari keuntungan. Pahami dulu lebih dalam sebelum memutuskan berinvestasi mata uang kripto.