Tether akan Luncurkan Stablecoin yang Dipatok Pound Inggris

Share :

PortalkrIpto.com — Tether akan meluncurkan stablecoin baru yang dipatok ke pound Inggris awal bulan depan.

Stablecoin yang dinamakan GBPT tersebut akan tersedia di blockchain Ethereum.

GBPT merupakan stablecoin kelima Tether yang dipatok fiat. Sebelum GBPT, sudah ada USDT yang dipatok dalam dolar AS, EURT yang dipatok euro, CNHT yang dipatok yuan Tiongkok, dan MXNT yang dipatok peso Meksiko yang baru saja diluncurkan.

CTO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan pihaknya percaya bahwa Inggris adalah barisan terdepan berikutnya untuk inovasi blockchain dan implementasi kripto yang lebih luas untuk pasar keuangan.

“Kami berharap dapat membantu memimpin inovasi ini dengan memberikan akses kepada pengguna kripto di seluruh dunia ke stablecoin berdenominasi GBP yang dikeluarkan oleh penerbit stablecoin terbesar,” katanya.

Pada bulan April lalu, Departemen Keuangan Inggris mengumumkan rencana untuk menjadikan negaranya sebagai pusat kripto global dan akan mengambil langkah nyata agar stablecoin diakui sebagai alat pembayaran yang valid.

Inisiatif ini, seiring dengan pengguna kripto di seluruh dunia yang mencapai ratusan juta orang, menjadikan Inggris Raya sebagai lokasi utama untuk gelombang inovasi industri berikutnya.

Tether sudah memiliki lima stablecoin yang dipatok fiat dan USDT tetap yang paling populer, meskipun baru-baru ini mengalami penurunan yang signifikan setelah runtuhnya algoritma stablecoin terraUSD (UST) dan penurunan pasar secara umum.


Kamu Bisa Baca Artikel Lainnya:

Industri Game Berbasis Blockchain Tidak Terpengaruh Crypto Winter

Terancam Bangkrut, BlockFi Menerima Bailout dari FTX $ 250 Juta

Vitalik Buterin Sebut Model Analisis S2F Tidak Cocok untuk Bitcoin


Menurut data dashboard The Block, USDT tetap menjadi stablecoin terbesar di dunia, dengan total pasokan saat ini mencapai lebih dari 77 miliar. Namun dalam hal jumlah transaksi harian di blockchain Ethereum, USDT telah disalip oleh Circle USD Coin (USDC).

Tether Kehilangan Pangsa Pasarnya

Tether saat ini berada di kapitalisasi pasar $66 miliar, terendah sejak Oktober tahun lalu, turun dari level tertinggi sepanjang masa yang pernah menyentuh $83 miliar. Sejak itu, Tether mengalami penurunan berulang.

Runtuhnya TerraUST pada awal Mei silam mendorong pelaku pasar untuk mencari perlindungan ke aset digital lainnya yang sanggup mempertahankan pasaknya one-to-one terhadap USD. Ketika Tether, setelah crash Terra, sempat kehilangan paritas dolarnya karena jatuh ke 97 sen membuat stablecoin kedua terbesar ini goyah.

Meskipun berhasil rebound dengan cepat, namun penurunan drastis itu membuat banyak investor beralih ke saingannya USDC yang lebih stabil. Kapitalisasi pasar kedua stablecoin dalam tiga bulan terakhir menunjukkan grafik yang berlawanan. Tether USDT menunjukkan grafik yang menurun, sementara Cirle USCD memperlihatkan garis yang terus menanjak.

USDC yang mencapai puncak kapitalasi pasarnya pada minggu pertama Maret, per Juni ini posisinya semakin tinggi.

Pada saat yang sama, Binance USD (BUSD) juga mencatat kenaikan kecil namun relevan. Dengan hilangnya TerraUSD, tiga stablecoin terbesar – Tether, USD Coin, dan Binance USD – mempertahankan posisi mereka di sepuluh papan peringkat teratas.

DISCLAIMER : Bukan ajakan membeli! Investasi atau perdagangan aset crypto masih beresiko tinggi. Artikel ini hanya berisi informasi yang relevan mengenai aset kripto tertentu.