Institusi Semakin Giat Adopsi Bitcoin, Pertanda Positif atau Negatif?

Share :

Portalkripto.com– Aset Digital (cryptocurrency) Bitcoin diprediksi akan semakin memainkan peran dalam percaturan investasi di kalangan institusi dan investor dunia. Mata uang kripto terbesar di dunia ini kini mulai banyak dilirik dan dipercaya oleh institusi. 

Mereka mulai menampakan diri untuk mengadopsi Bitcoin. Analisis dari firma analisis blockchain terkemuka Glassnode mengungkapkan bahwa trend institusi dalam mengkonversi asetnya ke dalam Bitcoin akan menjadi sinyal yang baik bagi pasar kripto ke depannya. 

Karena, pola institusi berbeda dengan pola investor ritel yang hanya peduli dengan fluktuasi jangka pendek. Institusi akan lebih menahan aset mereka untuk jangka panjang. 

BACA JUGA: Sentimen yang Bikin Pasar Bitcoin Kembali Bergairah 

Fenomena tersebut tentunya memengaruhi perubahan pada pola likuiditas Bitcoin. Pekan kemarin atau di akhir bulan Februari 2021, harga BItcoin terkoreksi cukup dalam. Tak ayal hal tersebut membuat pasar semakin panik. Namun, apabila dilihat dari pola yang sedang terjadi, koreksi tersebut merupakan tanda yang baik.

“Koreksi pasar yang signifikan adalah peristiwa positif karena mengurangi spekulasi, leverage dari pedagang yang bimbang. Karena pasar berusaha untuk menetapkan harga dasar baru, kami telah melihat banyak indikator pasar diatur ulang termasuk bunga terbuka berjangka, tingkat pendanaan berjangka dan produk GBTC Grayscale,” tulis Glassnode dalam newslatternya yang dimuat 1 Maret 2021. 

Akan tetapi, kebanyakan institusi yang mengadopsi aset kripto saat ini, diperkirakan hanya untuk berspekulasi untuk harga Bitcoin di angka US$ 75 ribu dalam beberapa bulan ke depan. 

BACA JUGA: Perusahaan Intelijen Bisnis MicroStrategy Kembali Borong Bitcoin US$ 15 Juta

Dikutip dari Coindesk, platform analitik yang berbasis di Swiss Laevitas memprediksi para institusi ini yakin harga Bitcoin akan rally setidaknya di harga US$ 75 ribu dalam beberapa bulan ke depan. 

“Pada hari Senin, beberapa trader blok mengambil bull call spread pada $ 75,000 dan $ 100,000 strike call options yang ditutup pada 28 Mei melalui perdagangan over-the-counter (OTC) dan meja penyelesaian Paradigm,” tulis Laevitas. 

Seperti logika pasar pada umumnya, semakin langka sebuah komoditas, semakin tinggi pula harganya. Logika tersebut kini relevan dengan kondisi pasar Bitcoin. Di mana sejumlah investor, penambang, hingga institusi cenderung menahan atau mengumpulkan aset mereka.

Dikutip dari Coindesk, data dari perusahaan analisis blockchain lain, CryptoQuant, menunjukkan bahwa lebih dari 12.000 BTC, senilai sekitar $ 600 juta, telah dipindahkan dari bursa mata uang kripto Coinbase Pro, Selasa 2 Februari 2021. Hal tersebut menandakan bahwa ada kemungkinan Bitcoin ditarik ke penyimpanan dingin untuk jangka panjang oleh satu atau lebih investor institusi.

Pola ini akan membuat Bitcoin semakin langka. Di mana para investor institusi dan ritel juga para penambang akan menahan aset mereka. Bila ini benar terjadi, harga Bitcoin US$ 75 ribu atau setara dengan Rp 1 milyar tidak mustahil terjadi di tahun ini. 

 

ARTIKEL TERKAIT:

 

UNTUK ANALISA DAN TEKNIKAL KRIPTO KLIK INI

 

Disclaimer:

Perdagangan atau investasi digital asset atau mata uang kripto (Bitcoin, Ethereum, dll) merupakan aktivitas beresiko tinggi. Sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi ketahui dulu resikonya. Perdagangan Digital Asset sebaiknya dilakukan pada platform exchange yang terdaftar di Bappebti.

Kami tidak memaksa Anda untuk membeli atau menjual aset digital ini, sebagai investasi, atau aksi mencari keuntungan. Pahami dulu lebih dalam sebelum memutuskan berinvestasi mata uang kripto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *